SETH (dewa)
Asal
mula
Makna nama Set tidak
diketahui, melalui pseudo-etimologi diduga bahwa bangsa Mesir kuno mengaitkan
tiga makna kepada nama ini: penyebab kebingungan, pelaku desersi, dan pemabuk.
Direkonstruksi mungkin aslinya dieja *Sūtaḫ berdasarkan penyebutan namanya di hiroglif Mesir
(swtḫ),
dan kemudian disebutkan dalam naskah berbahasa koptik
sebagai Sēt.
Hewan Set
Dalam Kesenian Mesir kuno,
Set digambarkan sebagai hewan yang langsing dan anggun, dijuluki oleh Egyptolog
sebagai Hewan Set atau Binatang Topan. Binatang Topan ini
memiliki moncong yang melengkung, telinga persegi, ekor seperti garpu, dan
tubuh seperti anjing; kadang digambarkan sebagai manusia berkepala hewan Set
ini. Hewan ini tidak mirip hewan yang ada; tetapi diduga merupakan hewan mitos
paduan aardvark, keledai,
jakal, atau serigala.
Beberapa ahli Mesir awal menduga bahwa hewan ini merupakan perwujudan jerapah,
karena 'tanduk' tumpulnya mirip tanduk osikon jerapah. Akan tetapi orang Mesir
juga membedakan antara gambar jerapah dengan hewan set. Pada periode berikutnya
set digambarkan sebagai keledai atau manusia berkepala keledai.
Penggambaran paling awal hewan set
muncul di gambar pada dinding makam Naqada I dari kurun Pradinasti (3790
SM–3500 SM), meskipun identifikasinya tidak jelas. Gambar hewan set juga muncul
di ujung kepala tongkat upacara raja Kalajengking, penguasa Protodinasti.
Kepala dan ekornya yang bercabang nampak jelas.
Perseteruan antara Horus dan Set
Dalam mitologi di Heliopolis, Set
dilahirkan dari perkawinan antara dewi langit Nut
dan dewa bumi Geb. Saudari kembar sekaligus istri Set adalah Nephthys.
Nut dan Geb juga melahirkan anak kembar laki-laki dan permpuan lainnya yang
menjadi pasangan suci: Osiris dan Isis, yang memiliki putra Horus. Mitos mengenai perseteruan antara
Set dan Horus, Osiris, dan Isis muncul dalam banyak sumber di Mesir, termasuk
naskah piramida, naskah peti mati, dan batu Shabaka di dinding kuil Horus di Edfu, dan berbagai sumber naskah papirus.
Papirus Chester Beatty No. 1 mengandung legenda mengenai persaingan antara
Horus dan Set. Penulis sastra klasik juga mencatat legenda ini, terutama De
Iside et Osiride karya Plutarch.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar